Pekan lalu, tepatnya 12 Agustus 2015, mobil kembar Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia meluncurkan model terbarunya yang menampilkan perubahan cukup besar. Makanya model baru ini dinamakan Grand New Avanza dan Great New Xenia. Jadi bukan facelift.
Perubahan besar tampak nyata di bagian eksterior depan yang meliputi lampu utama, gril, bemper, dan engine hood. Sementara di belakang, ada reflektor, panel krom di pintu belakang. Bagaimana interior? tak banyak perubahan, selain katanya penyempurnaan pada noisy kabin sehingga kabin makin senyap.
oh ya, mesin juga baru, menggunakan kode NR dan teknologi dual VVT-i (sama dengan mesin mobil sedan Toyota Vios). Kabarnya mesin ini lebih irit dan bertenaga, tapi ini perlu dibuktikan.
Pabrikan mobil kembar ini, yakni PT Toyota Astra Motor dan Astra Daihatsu Motor, dimaklumi meluncurkan model anyar dengan ubahan signifikan ini. Karena raja mobil di segmen low multipurpose vehicle (MPV) atau sebut saja mobil keluarga, makin tertekan pasarnya. Terutama sejak kehadiran Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio.
Saat jaya, Toyota Avanza bisa mencatat penjualan 15 ribu hingga 20 ribu unit per bulan. Sedangkan Xenia tercatat paling tinggi 7 ribu unit per bulan. Keduanya menguasai pasar low MPV dengan pangsa lebih dari 50%. Kini penjualan Avanza masih bagus bisa mencapai rata-rata 12 ribu per bulan, sedangkan Xenia penjualannya melorot, kini sekitar 3 ribuan per bulan.
Konsumen otomotif yang rata-rata di segmen menengah, kini makin sadar memilih dan membeli mobil keluarga yang memberikan value for money paling tinggi.
Toh sebagai penguasa segmen low MPV, setidaknya hingga saat ini masih, kita perlu tahu bagaimana Avanza dan Xenia bisa berjaya. Konsep apa yang membuat mobil kembar ini menjadi mobil paling populer di republik Indonesia? Berikut mengenai sejarah Avanza dan Xenia dilahirkan.
Sejarah Avanza-Xenia
Mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia mempunyai posisi istimewa di industri otomotif Indonesia. Sebab mobil kembar ini menciptakan banyak rekor. Sebut saja mobil yang bisa menciptakan segmen baru di pasar, yakni low multipurpose vehicel (MPV), dan mobil yang tercepat mencatat penjualan lebih dari satu juta unit.
Ya, Avanza-Xenia hanya membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk mencapai volume penjualan 1,5 juta unit sejak dipasarkan 2004. Padahal Toyota Kijang yang masuk kategori mobil populer butuh waktu 36 tahun untuk mencapai penjualan 1,5 juta unit.
Dua komunitas utama pengguna Avanza, AXIC dan Velozity. |
Setelah 11 tahun berjalan, Avanza masih menjadi andalan Toyota Indonesia dengan volume penjualan sekitar 162 ribu unit pada tahun lalu atau rata-rata terjual 13.500 unit per bulan. Padahal saat didesain, target penjualannya hanya 2.500-5.000 unit per bulan. Xenia juga demikian, masih menjadi kebanggaan Daihatsu Indonesia.
Bagaimana Avanza-Xenia bermula?
Mobil Avanza dan Daihatsu Xenia adalah proyek mobil kembar yang digagas pabrikan Toyota dan Daihatsu Indonesia, pasca krisis moneter 1998/1999. Maklum saja, karena krismon itu, harga mobil keluarga seperti Toyota Kijang naik hingga tiga kali lipat menjadi Rp 180 jutaan. Harga ini tentu tidak masuk akal, sehingga kedua pabrikan berkolaborasi menghasilkan mobil keluarga dengan harga yang lebih terjangkau dari Toyota Kijang.
Setelah mengalami proses riset pasar, desain, hingga produksi, maka pada November 2003, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia diluncurkan ke pasar Indonesia. Dengan positioning di bawah Toyota Kijang, duo Avanza-Xenia dibanderol Rp 70 juta untuk varian paling standar saat itu.
Berkonsep mobil keluarga kecil tapi mampu mengangkut 7 penumpang, Avanza dan Xenia sontak menarik perhatian konsumen otomotif. Dengan spesifikasi khas Indonesia seperti sistem penggerak roda belakang, ground clearance tinggi, dan bagasi cukup luas, pamor mobil kembar ini langsung melesat, meninggalkan mobil keluarga yang ada saat itu seperti Toyota Kijang, Daihatsu Zebra, Suzuki Carry, dan Mitsubishi T 120 SS.
Dari target hanya 2.500-5.000 unit per bulan, siapa sangka penjualan duo Avanza-Xenia bisa menembus 15 ribu unit per bulan. Nama besar Toyota dan Daihatsu yang didukung jaringan bengkel yang luas dan merata di seluruh Indonesia diyakini meningkatkan kepercayaan terhadap konsep mobil keluarga ini. Ditambah ketersediaan suku cadang dengan harga yang terjangkau.
Saat itu generasi pertama Avanza-Xenia diproduksi pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Sunter, Jakarta Utara. Kini generasi keduanya masih diproduksi pabrik ADM di Karawang, Jawa Barat. Dengan kandungan lokal 90% dari 810 perusahaan komponen tier 1 dan 2, Avanza-Xenia telah menciptakan lapangan kerja baru lebih dari 300 ribu pekerjaan.
Pada akhir 2011, Toyota-Avanza generasi kedua dipasarkan, menyusul makin banyaknya pemain baru di segmen low MPV seperti Suzuki Ertiga, Nissan Grand Livina, Chevrolet Spin, Honda Mobilio, dan KIA Carens. Sejak saat itu, pasar low MPV menjadi marak dan sengit, apalagi agen pemegang merek lain, seperti Mitsubishi Indonesia, secara terang-terangan juga akan masuk ke segmen low MPV pada 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar